Kamis, 03 Maret 2016

cerpen 5: mimpiku ingatanku

             Hai pembaca, ini dia cerpen kelima milikku,cerpen ini dan cerpen hubungan kita serta cerpen sepotong ingatan milik beliau sudah pernah di ikut sertakan dalam lomba loh,,,tapi ketiga cerpen ni belum menjadi keberuntunganku karena tidak terpilih,,, tapi tidak mengapa, sebab yang penting aku sudah pernah mencoba bukan?,,, baiklah ini dia cerpenku,,, selamat membaca,,,,
                                                           
 Mimpiku, Ingatanku!

 “Kamu sudah ingat ibu ini siapa?”tanya seorang ibu yang berusia 40 tahun tapi masih mempunyai wajah yang muda saat aku duduk dimeja makan bersamanya. “Belum bu”jawabku. Namaku angelia berusia 13 tahun dan bersekolah di smp bintang, sejak aku amnesia karena suatu kecelakaan(kata si ibu) hanya nama, umur, dan sekolahku saja yang kuingat. Siapa orang tuaku?, teman-temanku? Rumahku dimana? Bahkan tanggal lahirku sajapun tidak ingat. Tersiksa? Iya, itulah yang kurasakan, disekolah sendiri tanpa ada yang kukenal. Teman? Tidak ada yang mendekatiku, seolah sebelum aku amnesia aku adalah manusia paling jahat sehingga tidak ada yang mau berteman denganku. Soal rumah yang kutinggal adalah rumah si ibu, aku tidak tahu si ibu ini siapaku tetapi entah mengapa jika dekat dengannya hatiku menjadi hangat dan ibu inilah yang pertama kali kulihat saat aku sadar dirumah sakit.
 “Angelia!”panggil ibu nina(nama si ibu) yang mengagetkanku. “Iya bu”jawabku. “Kok melamun sih, cepat habiskan sarapanmu lalu berangkat sekolah dengan pak budi”perintah si ibu, mendengar ucapannya aku secepat mungkin menyelesaikan sarapanku hingga habis.
 “Bu aku berangkat dulu”kataku yang dijawab si bu. “Ayo pak budi, antar lia kesekolah”kataku kepada pak budi yang sedang menyenderkan tubuhnya dimobil jazz silver. “Baik non”jawab pak budi cepat dan mengambil posisi membuka pintu mobil. Aku yang melihat sikap pak budi hanya mengeleng-gelengkan kepalaku “Pak, lia sudah bilang jangan memperlakukan lia seperti tuan puteri. Tapi makasih ya pak”kataku lalu masuk kemobil yang disusul ditutupnya pintu mobil oleh pak budi.
 Sesampainya disekolah, aku langsung berjalan kearah kelasku.
“Dia itu si...”bisik-bisik mereka saat aku lewat dan entah mengapa mereka juga melihatku seakan aku ini hantu. ‘Ada yang aneh ya dengan penampilanku’ pikirku bingung dan berjalan lebih cepat kekelas karena gerah diliatin mereka.
“Pagi”sapaku lalu berjalan ketempat dudukku sedangkan teman-teman ku bukannya menjawab sapaanku tapi malah melihatku dengan tatapan aneh. ‘gerah tau diliatin kalian kayak gitu setiap hari’pikirku kesal.
  “Kenapa sih kalian? Ada yang salah ya dengan penampilanku?”tanyaku bingung. “Ma..af ratu”jawab seorang temenku yang memakai kacamata dan terlihat seperti ketakutan. “Ratu itu siapa?”tanyaku  bingung. “Ratu ya ratu angelia”jawab seorang gadis yang terlihat sangat cantik dengan rambut panjang yang ia gerai. “Aku?”tanyaku seperti kayak orang bodoh jelas-jelas ia bilang namaku tapi siapa tau ada kelas lain yang nama muridnya sama sepertiku. “Iya ratu”jawab gadis tadi.
 Brak! “Angelia!”panggil seorang cowok yang menurutku kece karena rambut cepaknya yang berwarna orange. “Maaf ya aku baru nemuin kamu sekarang soalnya aku baru balik dari amerika karena ada pemotretan kemarin. Gimana kabarmu? Terus kecelakaan kemarin kamu gimana?”tanyanya berbondong-bondong. Bingung! 1 kata yang terlintas di otakku. Siapa dia? Amerika itu apa? Pemotretan itu apasih? Dia tahu aku kecelakaan darimana?, semua berputar-putar dikepalaku. “Kamu siapa?”tanyaku lirih tapi kurasa masih dapat didengarnya. “Hey, aku tahu kamu mau buat suprise ya dengan berpura-pura lupa padaku?.”tanyanya yang membuatku tambah bingung. “Ngomong-ngomong kok aku tidak melihat sandra, dan wanda si?”sandra? wanda? Siapa lagi si mereka!.
  “Hey kamu gak sopan banget sih, kamu belum jawab pertanyaanku. Kamu sebenarnya siapa? Terus manda dan wanda itu siapaku memangnya?”tanyaku, cowok kece itu kaget saat aku menyelesaikan pertanyaanku. “Aku ricko, sahabat kecilmu. Wanda dan sandra itu kembar dan mereka teman se-genkmu. Please deh jangan bercanda lia gak lucu tau”jelasnya.
“Kepada seluruh siswa/siswi smp bintang utnuk segera masuk kekelas masing-masing”bel masukoun berbunyi. Rickopun keluar dari kelasku dengan pandangan sesekali melihatku
 Jam sekolah telah berakhir. Aku yang sudah selesai merapikan bukupun langsung menyampirkan tas ransel ungu ketubuhku. Setelah berpamitan dengan teman-temanku yang masih juga dijawab dengan tatapan heran mereka, aku segera berrjalan  menuju gerbang untuk menunggu pak budi.
 Tiba-tiba datang pak budi yang menghampiriku dengan tergesa-gesa. “Non lia, bapak daritadi cariin teh gak ketemu-temu. Biasanya teh, non lia tunggu diparkiran atuh. Ayo kita pulang non”kata pak budi dengan logat sundanya yang membuatku tersenyum manis.
“Iya pak”kataku yang langsung mengikuti pak budi kedalam mobil. Sesampainya dirumah, aku segera kekamarku tanpa sempat menyapa ibu nina. Didalam kamar, kurebahkan badanku diatas tempat tidur.
“Tuhan, angelia sudah tiak sanggup lagi. Ricko? Sandra? Wanda? Itu siapa? Dan mengapa murid-murid disekolahku selalu menatapku seolah-oleh aku ini berubah 360 derajat. Aku ingin ingatanku kembali tuhan, ingin ingat tentang masa laluku”gumamku, tanpa sadar akupun tertidur.
Hey aku sadar, ini dialam mimpiku. Mungkinkah aku tadi tertidur?. Tiba-tiba didepanku mucul layar besar yang menampilkan seperti potongan ingatanku. Aku terus melihat layar itu, sehingga seperti puzzle yang menyusun ingatan didalam memoriku.
“Aku sudah mengingat semuanya!”teriakku tanpa sadar sehingga membuat ibu nina atau bisa disebut mommyku berjalan dengan tergsa-gesa kekamarku. “Ada apa nak?”tanya mommy yang duduk ditepi kasurku. “Aku sudah mengingat semuanya mom, lia kangen banget sama  mom”pelukku erat, tanpa sadar airmataku sudah menetes dan membasahi bahu mom.
 Kalian tau? Setelah ingatanku kembali berkat mimpi yang menurutku paling berharga. Aku tahu siapa mereka, manda dan wanda adalah anak kembar dan teman se-genku dulu, mereka berteman denganku karena dulu aku adalah siswi yang populer disekolahku. Dan aku amnesia karena mereka, mereka ingin merebut posisiku sehingga membuat pikiran mereka menjadi tidak jernih. Iya! Mereka yang mendorongku sehingga aku mengalami kecelakaan. Syok? Itulah yang kurasakan saat ini dan untungnya mereka berdua sudah pindah entah kemana dan alasan yang tidak jelas. Ricko, teman dari kukecil yang sering pergi keluar negri untuk pemotretan karena ia seorang model. Tentang masa laluku, dulu aku adalah anak yang sombong dan ditakuti oleh siswa/siswi smpku sehingga tidak ada seorangpun dari mereka yang berani medekatiku. Itulah mengapa setiap aku kekelas dan menyapa mereka selalu dijawab dengan tatapan heran mereka. Nah, sekarang aku sudah berubah kok dan aku sudah menjelaskan bahwa kemarin aku amnesia kepada teman-temanku. Taraa... ternyata mereka menerimaku. Bahagia! 1 kata buat kehidupanku sekarang. Terima kasih tuhan sudah membuatku bermimpi tentang potongan ingatan milikku dan terima kasih juga kepada wanda dan manda karena kalian aku sadar bahwa didunia ini kita harus mencari teman sebanyak-banyaknya bukan kepopuleran yang harus kita capai. Ternyata amnesia tidak seburuk yang orang fikir loh. Mimpiku, ingatanku....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar