Sabtu, 27 Februari 2016

cerita 3: sepotong ingatan milik beliau

Sepotong ingatan milik beliau
Dewi kristina

  Hai!, namaku lily kamila. Kalian dapat memanggilku lily. Aku berumur 13 tahun dan bersekolah dismp bintang harapan, rambut sepinggang berwarna hitam dan postur badan yang tinggilah yang kumiliki. Aku tinggal bersama ibuku, ayahku? Ayah meninggal saat umurku 3 tahun. Ibu adalah orang yang paling berharga untukku, karenanya aku selalu bisa meraih rengking pertama disekolahku. Kata tetanggaku, ibu sangatlah cantik  dan awet muda padahal umurnya sudah mencapai kepala empat. Pekerjaan ibu adalah sebagai penulis dan kebanyakan buku yang ia buat semuanya menjadi best seller, jadi ibu selalu mempunyai waktu luang untukku. Betapa senangnya coba, mempunyai seseorang ibu yang setiap hari hampir meluangkan sedikit waktu untuk anaknya. Tanpa membuang waktu lagi ini dia my story...
Pagi yang indah, didapur.
 “Pagi ibu”sapaku yang langsung berjalan mendekati ibu dan mecium pipi miliknya. “Pagi juga sayang”jawab ibu lalu membalas mencium pipiku. “Bagaimana dengan tidurmu nak?”tanya ibu saat aku duduk dimeja makan bersebrangan dengan ibu. “Lily tidurnya nyenyak dan nyaman kok bu. Memangnya ada apa bu?”tanyaku bingung. “Tidak ada kok sayang, gih makan sarapanmu”
 Tiba-tiba “Pagi ibu. Pagi dik”sapa seorang gadis berumur 16 tahun yang memasuki dapur dengan baju seragam smanya. Itu kakakku, namanya mawar.
 “Pagi bidadari-bidadari ayah, maaf ayah baru bangun soalnya semalam kemaleman tidurnya”kata ayahku lalu mencium pipi ibu, aku, dan kak mawar secara bergantian dan kembali duduk disamping ibu. Kak mawar dan ayah adalah kakak dan ayah tiriku, ibu dan ayah menikah 1 minggu yang lalu. Sebelum pernikahan dimulai, ibu sudah meminta izin kepadaku, tentu saja ku menyetujuinya sebab selama ini ibu yng selalu membuatku bahagia sedangkan aku belum melakukannya. Mungkin pertanyaan ibu tentang tidurku karena aku menempati kamar baru, ibu dan aku pindah kerumah ayah karena ayah yang meminta. Mungkin ini yang terbaik, mempunyai seoang ayah dan kakak yang telah lama ingin kurasakan.
“Lily”panggil ayah yang mengagetkanku.
“Iya yah?”jawabku dengan nada bertanya. “Ayo war, li kita berangkat”ajak ayah lalu memakai jas hitamnya yang dibantu oleh ibu, ayah ini seorang presider(maaf kalau salah) perusahaan ternama di jakarta. Aku, kak mawar, dan ayahpun berangkat  setelah kami berpamitan kepada ibu.
  Sesampainnya disekolah ternyata ayah mendapat panggilan dari tetangga sebelah rumah kami.
“Iya, saya pak ridwan”jawab ayah  ditelepon.
“...”
“Apa!, baik kami akan segera kerumah sakit”kata ayah yang membuatku bingung, siapa yang masuk rumah sakit?. Setelah mengatakan akan kerumah sakit ayah segera mematikan telepon dan memputar balik mobil menuju jalan kerumah kami kembali.
“Ada apa ya?”tanyaku khawatir, perasaanku tidak enak. Apakah sesuatu terjadi pada ibu? Mudah-mudahan tidak Tuhan.
“Ibu kecelakaan nak, ia ditabrak oleh mobil saat ingin menyebrang sekarang ibu berada dirumah sakit husada harapan”
“Tidak mungkin yah, mungkin tetangga kita salah orang”kataku tidak percaya
“Tidak nak itu ibu, tahakan dirimu”akupun tidak dapat berkata apa-apa lagi dan tanpa sadar air mataku sudah mengalir deras.
Sesampainya dirumah sakit, kami bertiga segera berlari menuju lift. Dilantai 3, kami kembali berlari keugd. Disana terlihat ibu lola yang menjadi tetangga kami sedang menunggu dikursi dengan bajunya yang penuh darah.
Ayah menghampiri ibu lola dan menepuk bahu milik beliau “Ibu lola, makasih ya sudah mengabari kami. Bagaimana dengan keadaan istri saya bu?”tanya ayah dan duduk disebelah i bu lola. “Iya sama-sama pak. Saya belum tahu secara jelas keadaan ibu anggrek pak. Sebelumnya saya minta maaf pak, saya minta izin untuk pulang duluan ya pak soalnya anak-anak dirumah”kata bu lola tak enak dengan ayah. “Tidak mengapa bu, maaf ngerepotin ibu.”kata ayah. “Tidak apa-apa pak sudah kewajiban saya untuk menolong sesamw”kata si ibu lalu pulang berbarengan dengan dokter yang keluar dari ruang ugd
“Keluarga ibu Anggrek Kusumawati?”kata dokter. “Iya dok, saya suaminya”jawab ayah. “Saat ini keadaan ibu anggrek sudah membaik. Untungnya ibu anggrek dibawa dengan cepat kerumah sakit karena saat kecelakaan kepala beliau terbentur sangat keras sehingga mengalami luka didalamnya, dan jika ibu anggrek sadar ia akan mengalami amnesia”jelas sang dokter.
“Apakah amnesianya permanent dok?”tanya ayah. “Saya rasa tidak, tetapi saya juga tidak dapat menjaminnya pak. Kalau begitu saya permisi dulu”kata sang dokter lalu berlalu dari hadapan kami.
2 minggu setelah keadaan ibu benar-benar pulih, ibu boleh dibawa pulang. Dan 2 minggu itupun kulalui dengan berat kenapa? Ibu mengingat semuanya dengan jelas hanya satu yang ibu tidak ingat yaitu AKU. Yang ibu ingat, kak mawar adalah anak kandung ibu sedangkan aku? Ibu mengingatku sebagai sahabat kak mawar yang sedang menginap dirumah ayah.  sedih bukan jika keluarga kandungmu satu-satunya melupakanmu karena amnesia. Sekarang ayah, aku, ibu, dan kak mawar sedang berkumpul di ruang tamu.
“Dek lili kok daritadi diam?”tanya ibu kepadaku.. “Tidak apa-apa bu. Lili hanya sedang bad mood aja kok bu”jawabku dengan tersenyum kecut. “Anak gadis tidak boleh bad mood mulu loh, ntar cantiknya ilang”kata ibu sambil bercanda.
“Mawar sayang sudah makan?”tanya ibu sambil membelai kepala milik kak mawar. Iri? Banget, Aku duduk bersebrangan dengan ayah, kak mawar dan ibu. Bagaimana tidak jika ibu yang 2 minggu lalu masih membelai kepalamu dengan hangat sekarang hanya membelai kakakmu saja tanpa mengenalmu. “Sudah kok bu”jawab kak mawar tapi tanpa sengaja ia menjatuhkan sebuah majalah yang berisi foto ibu dan aku dengan berbagai gaya dari ibu memelukku, dan lainnya. ‘Gawat! Disitu ada tulisan ibu, maaf bu’pikirku bingung. Ibu mengangkat salah satu foto saat ibu dan aku sedang berpelukan dan ibu MEMBACANYA “7 juni 2015, semoga ibu dan lili selalu bersama. Lili adalah anak yang ibu paling sayang. LILI KAMILA&ANGGREK KUSUMAWATI 4EVER”ibu kaget dan setelah ia melhat foto kami ia tampak kesakitan dan memegang kepala miliknya.
“Ibu!”panggilku dengan cepat memeluk ibu dengan erat. “Maafkan ibu li yang telah melupakanmu. Ibu sekarang sudah ingat ingat semuanya. Maaf li”ibupun membalas pelukanku, ayah dan kak mawar mendekati kami dan memluk ibu juga dengan erat. Besoknya ibu diantar oleh ayah cek up ke dokter dan ternyata kata dokter tidak apa-apa ibu kesakitan karena efek dari mengingat keidupan lampaunya. Makasih tuhan,,, semoga keluarga keciluk selalu bersama tak terpisahkan bagaikan tali yang susah putus jika tidak tarik orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar